Arch Of Constantine
Monumen Konstantin ini dibangun pada tahun 315 m oleh
para senat dan warga Roma sebagai perayaan kemenangan Kaisar Konstantin atas
Maxentius saat pertarungan di jembatan Milvianus pada tahun 312. Monumen ini
tersusun dari 3 lengkungan dan merupakan lengkungan terbesar dan terindah di
kota Roma. Dekorasi pada dindingnya menggambarkan perbuatan maupun kisah-kisah
para pendahulu mereka : Trajan, Hadrian dan Marcus Aurelius. Pada dinding yang
menghadap ke arah Colosseum, relief bagian atasnya menggambarkan peperangan
antar Marcus Aurelius melawan orang-orang Dacians, lalu pada sisi lainnya di
dinding tersebut menggambarkan peperangan yang dilakukan oleh Marcus Aurelius
dan Konstantin.
Basilika Santo Paulus
Basilika ini juga dikenal sebagai Basilika Ostiense,
dan merupakan Gereja Terbesar kedua setelah Gereja Santo Petrus. Didirikan oleh
Konstantin di atas makam Rasul Paulus pada tahun 314, lalu diperluas
bangunannya oleh Valentinian II pada tahun 368 yang kemudian untuk
penyelesaiannya dilakukan oleh Theodosius Agung beserta putranya, Honorius.
Pada malam tanggal 15 Juli 1823, bangunan ini hampir habis termakan api. Segera
setelah itu bangunan diperbaiki kembali berdasarkan rancangan awal dari arsitek
Belli, Bosio, Camporese dan Poletti. Paus Pius IX menyucikan bangunan ini pada
tahun 1854. Pada bagian depan basilika dihiasi dengan 150 pilar serta patung
dari Santo Paulus pada bagian tengahnya. Sebelum Basilika Santo Petrus
diperluas bangunannya, basilika ini merupakan basilika yang terbesar dan
terindah. Model bangunan mengikuti gaya Salib Latin, yang memiliki 5 gang yang
masing-masing gang memiliki 80 tiang pilar. Panjang dari bangunan ini adalah
132 meter, lebar 65 meter serta tingginya adalah 30 meter.
Bagian dalam basilika yang memiliki panjang 120 m, terbagi dalam 4 bagian yang dipisahkan oleh pilar dengan seluruhnya interior batu marmer. Terdapat foto-foto dari Paus yang mengelilingi tembok bagian atas Gereja, mulai dari Santo Petrus sebagai Paus pertama di Roma sampai dengan Paus Yohanes Paulus II ( semuanya berjumlah 264 Paus ). Masih terdapat sisa 8 tempat foto kosong yang diperuntukkan Paus-Paus selanjutnya. Legenda mengatakan bahwa bila sudah tidak ada tempat kosong lagi untuk Paus berikutnya, maka itu adalah pertanda akhir jaman.
Makam dari Santo Paulus sendiri dipercaya terdapat di bagian bawah dari altar basilika ini (hanya bagian tubuhnya, sedangkan bagian kepalanya terdapat di Gereja San Giovanni Laterano ).
Basilika Santo Petrus di Vatikan
Gereja Santo Petrus merupakan gereja terbesar dan
terindah di dunia yang didirikan di atas makam Rasul Petrus. Setiap orang yang
datang ke tempat ini pasti terkagum-kagum akan keindahan serta kemegahan dari
Basilika ini. Pada mulanya umat Kristen awal mendirikan tempat ibadah kecil
disini. Lalu pada tahun 326, Kaisar Konstantin menggantinya dengan mendirikan
basilika pertama yang asli di tempat ini.
Selama berabad-abad berikutnya
basilika ini terus diperkaya oleh hasil-hasil karya seni. Pada tahun 1506,
karena tembok dari basilika asli ini kelihatan sudah termakan usia, Paus Julius
II menugaskan Donate Bramante untuk merancang gereja yang baru dengan bentuk
bangunan mengikuti gaya Salib Yunani, sebuah keputusan yang akan menimbulkan
pertentangan pada 100 tahun berikutnya. Ketika Bramante wafat sebelum
menyelesaikan pekerjaannya, Sangallo dan Raphael mengambil kuasa pekerjaan
Bramante, dan langsung mengganti rancangan bangunan mengikuti gaya Salib Latin
( dimana salah satu bagian gereja lebih panjang dibanding bagian yang lainnya
). Pada tahun 1546, Michelangelo yang telah berusia 72 tahun meneruskan
pekerjaan di sini. Karena ia adalah seorang yang patuh terhadap asas simetris,
maka ia mengganti kembali rancangan untuk mengikuti rencana awal dari Bramante,
yaitu dengan bentuk Gaya Salib Yunani. Saat ia wafat, tahap pembangunan
Basilika sudah sangat maju dan pesat. Akhirnya atas perintah dari Paus Paul V,
Carlo Maderno yang bertugas sebagai arstitek terakhir memperpanjang bagian
tengah ruang gereja yang secara otomatis membuat gaya bangunan Gereja Santo
Petrus berubah lagi menjadi Gaya Salib Latin. Tanggal 16 November 1626, 120
tahun setelah Bramante membongkar Basilika yang asli, Paus Urban VIII
menyucikan Basilika Santo Petrus yang telah selesai pembangunannya.Bagian dalam Basilika Santo Petrus berukuran 186 meter panjang bagian tengahnya, serta 137 meter panjang kedua bagian tangannya. Kubah Utama (tengah) yang dirancang oleh Michelangelo berada pada ketinggian 120 meter dari atas lantai basilika. Lebar dari kubah ini sendiri adalah 42,56 meter.
Pada saat kematian Michelangelo tahun 1564, kubah utama ini belum selesai pembangunannya, dan kubah ini terbengkalai selama 24 tahun sampai pada bulan Juli 1588, 800 tenaga kerja dikerahkan selama siang dan malam untuk menyelesaikan kubah ini, walaupun mereka harus menggunakan obor sebagai penerangannya. Pada akhirnya pembangunan kubah diselesaikan pada tanggal 21 Mei 1590.
Pintu masuk basilika yang paling kanan disebut Porta Santa / Pintu Suci yang hanya boleh dibuka oleh Paus dengan jalan mengetuknya menggunakan Palu Perak setiap 25 tahun sekali sebagai tahun Yubileum. Pembukaan Pintu suci yang terakhir adalah tahun 2000 kemarin selama 1 tahun penuh mulai tanggal 24 Desember 1999 – 06 Januari 2001.
Di sebelah kanan bagian dalam gereja terdapat patung “Pieta” , karya terkenal dari Michelangelo yang dilindungi oleh kaca anti peluru sebagai akibat dari penyerangan dengan palu oleh seorang setengah gila asal Hongaria yang bernama Laszlo Toht pada tanggal 21 Mei tahun 1972 yang berhasil merusak bagian tangan dan hidung dari Ibu Maria. Patung ini merupakan tugas pertama dari Michelangelo di Roma saat ia berumur 25 tahun, dan merupakan hasil karya satu-satunya yang ia tanda tangani ( pada bagian selendang yang terletak miring di jubah Maria ). Hal ini dilakukannya setelah ia mendengar beberapa pengamat yang mengira bahwa patung tersebut adalah karya seniman dari Milan. “La Pieta” berarti yang berduka, dimana menggambarkan kesedihan mendalam dari Maria yang sedang memangku tubuh Yesus sesudah diturunkan dari kayu salib.
Circus Maximus
Circus Maximus yang merupakan arena balap kereta kuda,
terletak di lembah antara bukit Palatine dan bukit Aventine. Circus Maximus
saat ini hanyalah merupakan sebuah lapangan rumput biasa yang tak dapat
terbayangkan kemegahannya di masa
lalu. Setelah selesai pembangunannya pada
abad 600 SM, lebih dari 300.000 warga Roma berkumpul di sini untuk menyaksikan
pertarungan balap kereta kuda yang liar, saling membunuh dan mematikan antar
pesertanya pada jalur sepanjang kurang lebih ¼ mil. Pada masa penganiayaan
orang Kristen, umumnya orang-orang Kristen dijadikan obor manusia untuk
menerangi pertunjukkan di sini pada malam hari. Kisah tentang Ben Hur pun
terjadi di Circus Maximus ini.
Colosseum
Colosseum atau juga disebut Flavian Amphitheatre
merupakan monumen terpenting dari Roma kuno. Diresmikan pada tahun 80 masehi
oleh Jenderal Titus dengan diringi sebuah festival selama 3 bulan. Sejumlah
besar Gladiator dan 5000 binatang buas diadu. Amphitheatre besar ini biasa
dipakai untuk pertunjukkan berdarah seperti
pertarungan antar Gladiator serta
perburuan binatang buas (venationes) sampai pada tahun 400 ketika Kekaisaran
menghapuskan kegiatan ini. Terjadi beberapa kerusakan akibat gempa bumi pada
pertengahan abad ke 5. Juga pernah digunakan sebagai benteng. Pada abad
pertengahan Colosseum ini digunakan sebagai tempat pengambilan bahan baku
material bagi pembangunan monumen-monumen serta gedung-gedung yang
diperuntukkan bagi sejumlah Paus. Colosseum saat ini yang masih dapat kita
lihat hanyalah merupakan sisa dari sebuah kemegahan yang tak tertandingi.
Dimensi luarnya adalah sebagai berikut : sumbu utamanya 188 meter, sumbu
kecilnya 156 meter, panjang kelilingnya 527 meter dan tingginya 57 meter.
Bentuk gedung ini adalah elips, dengan empat tingkat. Bagian luarnya dilapisi
dengan marmer. Ada empat pintu masuk utama ke dalam arena, dan pintu-pintu
kecil lainnya yang memberi akses masuk ke tempat duduk penonton. Bagian dalamnya,
dimana dapat menampung 50.000 penonton yang tersusun di lantai yang tinggi
dengan tiga tingkat susunan tempat duduk. Terdapat podium yang biasanya
digunakan sebagai tempat duduk orang-orang terhormat seperti Kaisar, senator,
petugas pemerintahan dan lainnya. Tingkat pertama digunakan untuk para
kesatria. Tingkat kedua digunakan untuk para warga negara biasa, sedangkan tingkat ketiga digunakan untuk masyarakat kelas bawah. Di arena*-nya sendiri ( berukuran 76 x 46 meter ) masih dapat dilihat bagian lift tempat binatang buas dibawa keatas dari gua bawah tanah tempat mereka dikurung sebelum pertunjukkan dimulai. Lift tersebut dioperasikan dengan tenaga manusia dengan jalan ditarik. Menurut cerita tradisi bahkan bagian arenanya pun dapat dibanjiri dengan air untuk pertunjukkan “perang laut” tiruan walaupun hal ini disanggah oleh para arkeolog.
Terdapat Salib Kayu besar yang diletakkan pada pintu masuk samping oleh Paus Pius IX untuk menyelamatkan sekaligus menyucikan tempat ini dari para penjarah yang hendak menghancurkannya, dikarenakan ribuan Martir terbunuh di stadion ini. Namun pada kenyataan nantinya diketahui bahwa orang Kristen tidak pernah ambil bagian dalam pertarungan gladiator, maka Colosseum pun terselamatkan sampai sekarang oleh kesalahan yang tak disengaja.
Kastil St’ Angelo
Bangunan besar ini dibuat atas perintah dari Kaisar
kepada arsitek Demetrinus pada tahun 130 yang digunakan sebagai tempat
pemakaman para Raja. Terletak di tepi sungai Tiber dan pada mulanya diberi nama
Mausoleum Hadrian ( Mausoleum = pusara indah dan besar untuk makam seseorang
).
Di atas bangunan ini terdapat patung yang menggambarkan Kaisar Hadrian yang sedang naik kereta perang dengan ditarik 4 ekor kuda. Sedangkan seluruh temboknya dilapisi dengan marmer Parian.
Pada tahun 271 Aurelian mengubah bangunan ini menjadi benteng dengan jalan membuat tembok mengelilinginya.
Monumen ini memperoleh nama Sant Angelo berdasarkan legenda yang terjadi pada tahun 590, ketika St. Gregory Agung melakukan sebuah prosesi khidmat untuk mengusir wabah yang menyerang kota Roma. Saat itu ada seorang malaikat yang turun dari langit. Malaikat tersebut tinggal sejenak di Mausoleum. Kemudian dengan anggun menyarungkan pedangnya sebagai tanda doa tersebut diterima. Setelah kejadian itu dibuatlah sebuah kapel di atas Mausoleum untuk menghormati malaikat itu.
Sejak abad pertengahan tempat ini menjadi tempat penting bagi Paus untuk mengungsi atau sebagai tempat persembunyian serta perlindungan.
Di atas bangunan ini terdapat patung yang menggambarkan Kaisar Hadrian yang sedang naik kereta perang dengan ditarik 4 ekor kuda. Sedangkan seluruh temboknya dilapisi dengan marmer Parian.
Pada tahun 271 Aurelian mengubah bangunan ini menjadi benteng dengan jalan membuat tembok mengelilinginya.
Monumen ini memperoleh nama Sant Angelo berdasarkan legenda yang terjadi pada tahun 590, ketika St. Gregory Agung melakukan sebuah prosesi khidmat untuk mengusir wabah yang menyerang kota Roma. Saat itu ada seorang malaikat yang turun dari langit. Malaikat tersebut tinggal sejenak di Mausoleum. Kemudian dengan anggun menyarungkan pedangnya sebagai tanda doa tersebut diterima. Setelah kejadian itu dibuatlah sebuah kapel di atas Mausoleum untuk menghormati malaikat itu.
Sejak abad pertengahan tempat ini menjadi tempat penting bagi Paus untuk mengungsi atau sebagai tempat persembunyian serta perlindungan.
Legenda Awal Mula Kota Roma
Di sebuah kota kecil, lahirlah dua orang anak kembar,
Romulus dan Remus. Mereka bukan anak biasa. Ibu mereka keturunan Aenas,
pangeran dari Troya. Ayah mereka adalah dewa Mars.
Raja Alba, yang berkuasa saat itu khawatir kalau pada nantinya jika Romulus dan Remus sudah dewasa, mereka akan merebut tahtanya yang dulu direbut dari kakek kedua anak tersebut. Maka Raja Alba memerintahkan bawahannya untuk menculik kedua anak bayi tersebut dan meninggalkannya di tepi Sungai Tiber agar mereka mati kelaparan. Akan tetapi Romulus dan Remus tidak mati. Mereka ditemukan oleh seekor serigala betina yang menyusui dan memelihara mereka seperti anaknya sendiri sampai mereka ditemukan oleh seorang penggembala.
Romulus dan Remus tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan gagah berani. Setelah
berhasil membunuh raja Alba, mereka pergi ke padang rumput tempat mereka
diperlihara si serigala dengan maksud untuk mendirikan sebuah kota disana.
Timbul perselisihan. Remus memohon petunjuk para dewa, maka tampaklah enam ekor
burung Rajawali terbang di atas kepala mereka. Ketika Romulus berdoa, tampak 12
ekor burung Rajawali. “Kalau engkau menjadi raja, kota ini akan berdiri selama
enam ratus tahun” kata Romulus, “tapi kalau aku menjadi raja, kota ini akan
berdiri selama seribu dua ratus tahun”. “Omong Kosong” teriak Remus seraya
menghunus senjatanya. Tapi malang ia sendiri yang terbunuh dalam perkelahian
itu. Konon, Romulus mendirikan kota Roma, tepatnya pada tahun 753 SM.Raja Alba, yang berkuasa saat itu khawatir kalau pada nantinya jika Romulus dan Remus sudah dewasa, mereka akan merebut tahtanya yang dulu direbut dari kakek kedua anak tersebut. Maka Raja Alba memerintahkan bawahannya untuk menculik kedua anak bayi tersebut dan meninggalkannya di tepi Sungai Tiber agar mereka mati kelaparan. Akan tetapi Romulus dan Remus tidak mati. Mereka ditemukan oleh seekor serigala betina yang menyusui dan memelihara mereka seperti anaknya sendiri sampai mereka ditemukan oleh seorang penggembala.
Patung bayi yang sedang disusui oleh serigala, yang merupakan dari tiruan dari patung aslinya yang diletakkan di puncak bukit Capitoline, salah satu dari tujuh bukit tempat kota tersebut mulanya dibangun ( Aventine, Quirinal, Capitoline, Palatine, Caelian, Viminal dan Esquiline ).
Piazza San Pietro (Lapangan Santo Petrus)
Lapangan berbentuk oval yang sangat besar ini dibangun
oleh Gian Lorenzo Bernini antara tahun 1656 – 1667 , dengan panjang 240 meter
pada bagian yang paling lebarnya. Bangunan berbentuk setengah lingkaran yang
mengelilingi lapangan ini, dimana terdapat jalan lorong dengan barisan tiang
yang menopang atap , terdiri dari 284 tiang Column. Di seluruh bagian atas dari
bangunan setengah lingkaran ini terdapat patung-patung para orang Suci yang
dibuat oleh Sekolah milik Bernini dengan jumlah 140 buah patung yang tinggi
masing-masing dari patung ini adalah 3,2 meter.
Obelisk yang berdiri di tengah lapangan dengan tinggi 25,50 meter, dibawa dari
Alexandria oleh Kaisar Agustus. Dipindahkan ke lapangan ini pada tahun 1586
oleh Domenico Fontana atas perintah Paus Sixtus V. Air mancur indah yang berada
di sebelah kiri dan kanan dari Obelisk ini adalah hasil karya masing-masing
dari Maderno dan Carlo Fontana. Obelisk yang berdiri di tengah lapangan dengan tinggi 25,50 meter, dibawa dari
Piramid Gaius Cestius
Piramid Gaius Cestius ( Monumen Kemenangan ) dengan
tinggi 37 meter ( dibangun abad 12 SM ), terdiri dari bahan marmer, terletak di
depan pintu Porta Santo Paulus ( Gerbang Santo Paulus ) dan merupakan salah
satu gerbang dari tembok Aurelian.
Scala Sancta ( Tangga Suci )
Tepat di seberang jalan dari Gereja San Giovanni
Laterano, terdapat bangunan dari abad ke 16 yang merupakan tempat disimpannya
Scala Santa ( Tangga Suci ) yang
dipercaya sebagai tangga marmer dari bagian
luar rumah Ponsius Pilatus di Jerusalem yang dilalui Yesus saat hari
penghukumanNya. Tentu saja tangga ini dibawa ke Roma oleh Ibunda Helena. Scala
Santa ini terdiri 28 buah anak tangga yang ditutupi dengan papan kayu untuk
melindunginya. Para peziarah dapat memperoleh indulgensi dengan cara naik
tangga ini sambil jalan berlutut. Disediakan pula tangga biasa yang dapat
digunakan untuk naik ke kapel St. Lawrence diatas tanpa harus berlutut. Kapel
Santa Lawrence ini dahulunya merupakan istana kuno dari Paus.
Sistine Chapel
Kapel pribadi dari Paus ini dan digunakan sebagai
tempat berkumpulnya para Kardinal untuk mengadakan upacara pemilihan Paus yang
baru sejak abad 16 setelah selesainya pembangunan dari ruangan ini. Dinamakan
Sistine atas nama pendirinya, Paus Sixtus IV dan merupakan bagian bangunan dari
Basilika Santo Petrus. Ruangan besar ini memiliki panjang 41 meter, lebar 14
meter dan tinggi 22 meter dari atas lantai. Terdapat lukisan penyeberangan Laut
Merah oleh Nabi Musa beserta bangsa Israel, hasil karya dari Cosimo Rosselli
Trevi Fountain ( Air Mancur Trevi )
Air Mancur Trevi merupakan air mancur yang paling
terkenal dan terindah di kota Roma, juga menjadi landmark dari kota ini.
Terletak di lapangan yang tak terlalu besar di bagian belakang dari gedung
Palazzo Poli. Ditugaskan oleh Clement XII kepada Nicola Salvi (1697-1751) untuk
pembangunannya. Air mancur yang selesai pembangunannya pada tahun 1762 ini
berdasarkan rancangan dari Bernini dan diperluas kembali rancangan tersebut
oleh Leon Basttista Alberti.
Kemewahan dari Nicola Salvi ini begitu menggugah dan menarik perhatian banyak orang untuk melihatnya, dimana suara gemuruh percikan air yang berjatuhan datang dari sini. Sumber Air mancur ini berasal dari penampungan air Acqua Vergine. Nama penampungan air ini sendiri mengandung arti seorang perawan yang menunjukkan mata air tersebut terhadap seorang prajurit Romawi yang sedang kehausan.
Kemewahan dari Nicola Salvi ini begitu menggugah dan menarik perhatian banyak orang untuk melihatnya, dimana suara gemuruh percikan air yang berjatuhan datang dari sini. Sumber Air mancur ini berasal dari penampungan air Acqua Vergine. Nama penampungan air ini sendiri mengandung arti seorang perawan yang menunjukkan mata air tersebut terhadap seorang prajurit Romawi yang sedang kehausan.
Patung yang di tengah adalah patung Neptunus ( Dewa Samudra ) yang sedang mengendarai kereta kuda sembrani.
Menurut tradisi, jika kita melemparkan koin ke kolam di Air mancur ini dengan jalan membelakanginya , maka kita akan datang kembali lagi ke Roma. Cara yang sesuai adalah dengan jalan melempar koin dengan tangan kanan dengan melalui bahu kiri kita.
Vatikan
Vatikan, yang merupakan pusat Gereja Katolik
Roma sedunia, adalah sebuah kota independen dengan luas sekitar 108,5 acres dan
terletak di dalam kota Roma
dibawah
pimpinan Paus yang juga sebagai pimpinan spiritual tertinggi berjuta-juta umat
Katolik Roma di seluruh dunia. Secara politik, Vatikan merupakan negara merdeka
dalam Republik Italia ( berdasarkan Perjanjian Lateran yang ditandatangani pada
tahun 1929 ). Sebelum mata uang Euro berlaku, negara Vatikan mempunyai
perangko
dan mata uang sendiri yang berlaku di seluruh negara Italia (dalam bentuk Lira
tetapi dengan wajah Paus). Juga mempunyai stasiun radio ( pada gelombang 105 FM
) serta koran lokal sendiri ( L’ Osservatore Romano ). Vatikan
juga memiliki perwakilan diplomatik sendiri-sendiri pada seluruh negara penting
di dunia. Walaupun tidak mempunyai tentara, Vatikan mempunyai penjaga yang
disebut “Swiss Guard” atau pengawal Paus yang secara turun temurun
menggunakan pakaian seragam rancangan dari Michelangelo yang berpatroli di
seluruh pintu masuk di negara mungil ini siang dan malam hari. Kekuasaan
Eksekutif, Legislatis dan Yudikatif dipegang oleh Paus dengan sikap netralnya
terhadap urusan politik negara Italia. Paus juga mengatur urusan internasional
Vatikan melalui Kardinal yang ditunjuk menjadi sekertaris negara.
0 komentar:
Posting Komentar